photo by : listy
Mendaki gunung itu menurutku adalah ... kegiatan yang tidak
murah. Kenapa?
Karena terkadang nyawa kita yang menjadi taruhannya. Kenapa
aku bilang nyawa yang menjadi taruhannya? Karena, mendaki gunung itu perlu
perhatian khusus ,terlebih untuk diri sendiri dan juga teman mendaki kita. Mendaki
gunung bukan hanya persoalan foto selfie, menikmati keindahan alam, ketawa
ketiwi, bersenang-senang atau sesuatu hal yang merupakan kepentingan diri
sendiri, memang tidak ada yang salah dalam hal itu tapi ingat sekali lagi. keselamatan. Mendaki gunung juga harus memperhatikan lingkungan sekitar contoh
kecil yang sering kita abaikan adalah membuang sampah sembarangan.
Banyak sekali dari kita yang merasa bahwa kita adalah
pecinta alam yang benar-benar melestarikan alam. Menurutku pecinta alam tidak
merusak, aku tidak mau mengakui kalau aku adalah pecinta alam. Sebab aku sadar
dalam diriku sendiri aku masih suka menginjak-injak rumput walaupun ketenaran
rumput itu adalah rumput liar. Jadi kalau mencintai ya tidak merusak. Mengerti
maksudku?
Mendaki gunung menurutku bukan hanya sekedar berbekal
peralatan safety, tapi mendaki gunung juga harus berbekal ilmu. Iya ilmu
bagaimana ketika kita menghadapi keadaan darurat. Seperti misalnya tersesat di
hutan, apa saja yang harus di lakukan. Terserang penyakit ekstrim di gunung
seperti hypotermia, bagaimana cara mengatasinya, bagaimana ketika persediaan
makan habis lalu apa yang akan kita makan selain perbekalan yang dibawa dan
masih banyak lagi.
Banyak yang bilang kalau mendaki gunung adalah menyerahkan
nyawa, bertaruh nyawa dan lain sebagainya. Menurutku memang benar begitu. Mendaki
gunung itu adalah 70% s/d 30% kita bisa kembali kerumah. Kalau niat kita mendaki
saja sudah tidak baik, maka selama perjalananpun juga akan mengalami hal-hal
yang tidak baik pula. Ingat jangan membuang sampah sembarangan atau melakukan hal konyol lainnya.
Di zaman sekarang, banyak yang bilang kalau naik gunung itu
adalah suatu kegiaatan yang “kekinian” tapi menurutku, pendapat seperti itu
hanya untuk orang-orang yang hanya sekedar ikut-ikutan tanpa pengetahuan yang
cukup.
Aku beruntung pernah menjadi anak sispala, walaupun dalam
kurun waktu yang sangat singkat tapi setidaknya aku mengambil pelajaran dari
sispala di sekolah. Bagaimana cara mengemas perlengkapan mendaki dengan benar, apa saja yang
harus di persiapkan, makanan apa saja yang harus dibawa, bagaimana kalau kita
tersesat di hutan dan bagaimana pula cara mengatasi orang yang terserang
hypotermia. Tapi alhamdulillah aku beruntung sekali, sampai saat ini aku belum
pernah mengalami tersesat parah dan mengalami penyakit yang parah pula.
Tips dariku untuk kegiatan mendaki ini adalah :
Pertama : mengantongi izin orang tua, sebab restu orangtua sangatlah penting agar perjalanan kita selalu di iringi dengan ridhonya. berbekal doa dan jangan pernah lupa dengan Sang Pencipta. Sebab, kepada siapa lagi kita akan minta pertolongan dan perlindungan ketika tidak ada yang bisa menolong lagi??
Pertama : mengantongi izin orang tua, sebab restu orangtua sangatlah penting agar perjalanan kita selalu di iringi dengan ridhonya. berbekal doa dan jangan pernah lupa dengan Sang Pencipta. Sebab, kepada siapa lagi kita akan minta pertolongan dan perlindungan ketika tidak ada yang bisa menolong lagi??
Kedua : Pilihlah teman yang akan menemani perjalanan
kalian ketika mendaki nanti. Sebab, memilih teman perjalanan yang baik adalah
yang paling aman. Pilihlah teman mendaki yang paham betul terhadap dunia
pendakian, jangan hanya karena mereka lebih memiliki perlengkapan safety saja,
tapi pengalaman belum ada. Itu sangatlah sia-sia. nihil. ibarat orang tuna netra menuntun tuna netra lainnya. Temanmu harus paham bagaimana
mengatasi situasi darurat di hutan sana. Karena di hutan tidak ada dokter,
tidak ada supermarket tidak ada siapa-siapa. Semuanya serba manual. Untuk pendaki yang
sangat baru atau biasa disebut newbie, kalian bisa berangkat dengan orang yang
sudah berpengalaman dalam urusan pendakian. Tentunya harus juga paham situasi
di gunung sana dan juga harus paham terhadap penyakit sendiri.
Ketiga : gunakan SOP pendakian. Perlengkapan pribadi
sangatlah penting. Seperti ; Sleepingbag, Jacket, Trekkingshoes, Raincoat (jas
hujan), headlamp, botol minum dan p3k.
perlengkapan vital seperti itu aku harap jangan sampai kalian lewatkan. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di alam sana. Entah kita tersesat sendiri, tersesat dengan rombongan atau hal-hal aneh lainnya.
perlengkapan vital seperti itu aku harap jangan sampai kalian lewatkan. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di alam sana. Entah kita tersesat sendiri, tersesat dengan rombongan atau hal-hal aneh lainnya.
Keempat: bawa logistik pribadi. Maaf, bukannya aku
mengajarkan kalian untuk pelit berbagi dengan teman kalian, tapi makanan
pribadi itu sangatlah penting. Di awal perjalanan mungkin kalian akan selalu
beriringan dengan rombongan, tapi ketika di pertengahan nanti. Apakah kalian
akan selalu beriringan pula? Pengalamanku selama mendaki dengan banyak orang
pasti di tengah jalan akan berpisah walaupun hanya beberapa meter saja. Makanya
aku sarankan kalian untuk membawa cemilan sendiri. Aku pribadi, cemilan yang
wajib di saku celanaku adalah madu, cokelat, lolipop dan minuman rasa-rasa tapi
sekarang aku menghindari minuma yang ada rasanya. Ternyata itu penyakit, dan
sudah aku buktikan ketika aku ke semeru bulan mei lalu. Kalau aku berangkat
mendaki bersama orang terdekat, aku hanya membawa daypack dan isi daypackku
full cemilan. Seperti biskuit cokelat, fitbar, bengbeng dan biskuit kecil-kecil
lainnya.
Sedikit pengalaman dan cerita. Waktu aku masih kuliah dulu,
aku adalah anak yang bisa dibilang ekstrim. Baru pulang kuliah aku sudah di
telfon oleh temanku untuk pergi ke merbabu. Aku hanya berbekal ransel berisi
buku dan undang-undang, jacket dan uang. Sesampainya di merbabu sana, aku tidur
hanya menggunakan jacket. Menyiksa sih tapi kalian juga harus tau kondisi
kalian ya kalau mau mencoba hal ekstrim seperti itu. lebih baik jangan dicoba, bahaya hehee..
Dariku itu saja. Nanti aku lanjut ceritanya kalau aku sudah memiliki banyak pengalaman.
Keep safety!!