Selasa, 30 Agustus 2016

Cerita pukul tiga pagi




ini sudah pukul 03: 14 pagi

sebenarnya aku terbangun
mimpi sesuatu yang tidak mengenakan,
aku bangun ...

aku nyalakan lampu kamarku
menyalakan mp3 dan membuka laptop
aku turun ke kamar ibuku mengambil chargeran
kemudian kembali lagi ke kamar

aku melanjutkan tulisanku yang tertunda
sebaris demi sebaris
paragraf demi paragraf aku selesaikan
sampai akhirnya selesai sudah tulisanku

lagu adelaide sky masih menemaniku pagi ini
lalu aku buka buku curhatku berwarna kuning dengan pena berwarna oranye
aku tumpahkan semua yang ada dalam benakku
aku keluarkan segala uneg-unegku
tiba-tiba ada pesan dari bosku
dia bilang ini dan itu..

rasanya aku mau liburan,
seminggu setelah resign dari kantor aku mau liburan
mengistirahatkan otakku yang sudah penat karena kerjaan
kerjaan yang selalu ditagih dan harus selesai sehari
aku seperti sapi.
di peras terus susunya sampai habis
sudah habis susu sapi itu di perahnya, ia tetap memaksa untuk terus memerah susu si sapi

bosku seenaknya..
padahal karyawan cuma tiga, tapi kerjaan bertumpuk kerja rodi
digaji tak seberapa
tapi makian dan cacian selalu ia lontarkan dengan seenaknya.
sungguh enak sekali jadi bos itu

dan sekarang, meja kamarku dipenuhi dengan buku
buku dimana aku menumpahkan apa yang ada di pikiranku
saat ini aku cuma butuh liburan
aku mau refresh otak sebelum aku kembali menjadi sapi perah,

masalah cinta aku tak peduli. biarkan seperti ini sampai mati
sebab cinta tak pernah peduli padaku.
cinta terlalu lama menyakitkan, dan kini? kembali menyakitkan lagi bukan?
huufff masalahku terlalu rumit rasanya.

sudah dulu ceritanya, besok aku lanjut kalau aku mau
aku mau istirahat, sekarang sudah hampir mau subuh
setengah jam aku menulis seperti ini.
aku mau tidur sampai jam sembilan pagi. maklum si tamu sedang datang jadi aku libur sholat subuh
selamat fajr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar