Sabtu, 04 Juni 2016

Cerita Ale. Masa Orientasi Siswa #1




Namaku Ale, Alesysia Diningrum lengkapnya. aku adalah anak ke tiga dari ehmm tiga atau empat bersaudara? yang jelas aku masih punya adik kecil dan aku selalu mau dianggap kalau aku ini adalah anak bungsu.sebab aku masih mau disayang sama ibuku dan juga ayahku.

hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah SMA, dan sekolahku tidaklah dekat dengan rumahku. aku memilih untuk sekolah di Jakarta dan jauh dari orangtuaku. alasannya? hehe nanti saja aku ceritakan.
hari ini adalah hari pertamaku mengikuti orientasi siswa atau namanya adalah ehmm MOS iya MOS itu adalah kepanjangan dari Masa Orientasi Siswa yang (katanya) perkenalan antara siswa baru agar lebih akrab lagi.

aku diantar oleh sepupuku Opi, soalnya Opi adalah alumni di sekolahku ini. sekolahku ini dulu adalah sekolah yang cukup terkenal dan juga sekolah anak-anak orang kaya (katanya sih). bangunan di sekolahku sudah tua dan seperti sekolah-sekolah jaman belanda.
aku menyusuri lorong pintu gerbang sekolah. sudah ada kakak kelas yang menungguku dan menyambutku untuk MOS ini.  aku hanya mengikuti instruksi mereka saja. kakak kelasku mulai meledekku dan ada juga yang ehmm merasa kalau aku ini keren. sebab aku adalah siswa di sekolah yang rambutnya pendek dan juga metal abis. padahalmah aku mana ngerti sama lagu-lagu metal kayak gitu. mereka bilang aku adalah Rocker. ya ya yaaa mungkin karena mereka melihatku yang tampak seperti vokalis band Rock. atau aku seperti lady Rocker hahaha..

setelah masuk ke kelas, aku menemukan satu anak yang sedang dudu di bangku barisan ketiga. aku hampiri dia dan aku mengulurkan tangan tanda aku ingin berkenalan dengannya. "Putri" katanya dengan suara yang sangat lembut. Putri teman pertamaku yang keliatan lugu. suaranya pun begitu lembut dan rambutnya panjang, tapi kulitnya tidak putih dan tidak hitam legam. ia manis aku yakin ia akan menjadi primadona di sekolah ini dalam kategori anak baru. semua anak sudah masuk ke kelas dan kakak kelas yang tampak gila hormat pun sudah masuk semua ke kelas untuk memberikan sambutan-sambutan dan perkenalan Osis. hah aku yakin hanya hari pertama saja ia akan berbuat manis pada kita-kita orang.
aku yang duduk di sebelah Putri pun tampak santai dan tidak mau banyak bicara, sebab Putri pun rasanya tidak memperdulikan apa yang di bicarakan kakak kelas di depan kami.

"put, elu gak nulis" bisikku kepada Putri
"enggak, ngapain? paling disuruh bawa-bawa makanan buat besok"

dan benar saja apa yang dikatakan Putri, kami mengeluarkan alat tulis hanya untuk menulis perlengkapan besok pagi. hffff
kakak kelas yang cantik dan tampan itu sudah berjejer dan mengingatkan kita untuk tidak datang terlambat besok pagi. setelah kami semua ingin pulang dan membereskan alat tulis, ternyata masih ada satu siswa perempuan yang lebih santai dari Putri. ia tergopoh-gopoh lari dan juga mencari-cari kelas mana yang harus ia tempati. dan ternyata siswa itu adalah teman satu kelas kami. namanya Rani. Rani itu cantik, berambut pendek dan juga tinggi. ia berkulit putih dan ah terawat lah pokoknya. gak kayak aku yang amburadul gak karuan gini.

Rani sepertinya mendapat hukuman dari kakak kelas yang gila hormat itu, hff aku sih males aja liat gaya mereka yang sok-sokan membuat aku semakin muak dan malas basa-basi dengan mereka. yaah gak kayak temen yang lainnya lah yang nyari muka dan perhatian supaya bisa di deketin dan di pacarin sama kakak kelas yang katanya gateng itu. buat aku sih biasa aja. mereka cuma pencitraan sama siswa baru. duh aku suudzon aja, yaa tapi memang begitu kenyataannya.

---

setelah kami selesai dengan catatan-catatan menu makanan apa saja yang harus di bawa besok, semua siswa pulang kerumah masing-masing.
aku, Putri dan Rani berbarengan jalan menuju pintu gerbang sekolah. sekolahku terbilang sangat sejuk ditengah kota seperti ini, sebab di sekolahku masih ada banyak pohon-pohon besar dan juga tumbuhan hijau di pinggiran jalan. aku, Putri dan juga Rani berpisah di pintu gerbang sekolah. Putri dan Rani kembali kerumah dengan menggunakan Metromini, sedangkan aku? cukup dengan jalan kaki selama lima belas menit untuk sampai kerumah.  aku selama sekolah ini tinggal bersama kakak sepupuku.

sesampainya di rumah, aku mempersiapkan apa saja yang akan aku bawa besok pagi. aku dibantu dngan sepupuku Sarah. rumah Sarah menempel tembok dengan rumah kakak sepupuku. jadi Rumah Sarah ada pintu belakangnya, kalau mau manggil dia tinggal ketuk saja pintunya. palingan ibunya yag keluar membukakan pintu.


---

Aku berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali, aku takut kalau aku telat dan kena hukuman yang akan diberikan kakak-kakak kelas itu. huh aku tidak sudi. sungguh, melihatnya saja sudah malas.
sesampainya di sekolah, aku melihat Putri dan Rani yang sedang sarapan berdua di kelas. aku pun hanya memerhatikan mereka saja yang sedang saraan roti dan juga susu. setelah bel berbunyi, kami kembali ke tempat duduk masing-masing. kakak kelas itu masuk ke dalam kelas kami, memberitahu kalau hari ini ada apel pagi. lalu kamu semua di kumpulkan di lapangan depan kelas yang luasnya tidak terlalu lebar, seperti lapangan mini yang digunakan anak-anak untuk berlatih futsal.
beberapa guru memberikan sambutan terimakasih dan ucapa selamat datang, dan kepala sekolah memberikan sambutan yang panjang lebar, sehingga kami sudah tidak bisa diam dan barisan sudah mulai berantakan karena sambutan yang kelamaan.
kepala sekolah menjelaskan kelebihan dan keunggulan dari sekolah ini, memberitahu tentang fasilitas sekolah yang bisa kita gunakan selama bersekolah disini, menjelaskan ekstrakulikuler yang akan diminati oleh siswa di sekolah ini dan lain lain.

Aku, Rani dan Putri sudah malas mendengarkan ceramah dari kepala sekolah yang membuat kami semua kepanasan seperti ikan asin yang sedang dijemur setelah di jaring lalu diberikan agar rasanya tambah gurih ketika di masak nanti. suara-suara keluhan siswa lainnya pun juga begitu, bukan aku saja yang mengeluh.
ketika upacara selesai dan murid-murid di bubarkan, kami tampak senang sekali dan kembali masuk kelas dengan kipas angin seadanya.

lagi-lagi kami masih harus bertemu dengan kakak kelas yang tengil-tengil itu, aku selalu malas mendengarkan apa yang mereka katakan. kalau mereka bicara, kerjaanky hanya mencoret-coret buku yang ada di tasku.  anak-anak yang lainnya menyimak dan nurut saja dengan apa yang mereka katakan. hfff mereka pikir mereka siapa?? mereka juga selalu memanggilku dengan sebutan "rocker rocker" hey! namaku Ale, ingat itu namaku Ale!! jangan semaunya menganti nama orang.

Mos ini menurutku isinya hanya begitu-gitu saja, ada permainan, menghukum, dan lain-lain. ah basi! tidak seru. sampai suatu kali kakak kelasku mendekati Rani dan juga Putri untuk diajak berkenalan dan seperti di anak emaskan oleh mereka berdua. apa sih? kampungan banget! memanfaatkan situasi yang murahan menurutku.

#bersambung

2 komentar:

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Ini fiksi ya? Gaya ceritanya bagus, sangat mengalir.
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus