Malam itu kembali datang
Aku mulai mengemas rindu untukmu, tuan
Aku datang seakan membuat kejutan
Tapi sebenarnya, aku sudah merencanakannya dari jauh-jauh
hari
Aku mengemas rindu sudah berhari-hari
Untungnya sudah tidak basi.
Malam ini aku datang
Menyimpan semua lelah dan jengah di otakku
Agar aku masih bisa menyisakan segaris senyuman untukmu
Aku tahu, aku lelah. Mungkin engkau juga.
Tapi aku menyimpannya rapat-rapat agar lelahku tak ketahuan
Aku menyimpannya dalam saku celanaku agar aku tidak bisa
merogohnya
Aku simpan lelahku agar ketika bertemu, air wajahku tidak
tampak layu
Mungkin rinduku, bukan rindumu
Tak apa. Sebab engkaupun selalu diam
Baik dalam keadaan sedih ataupun senang. Engkau selalu diam.
Tuan, sekiranya engkau masih mau memberiku senyuman.
Undanglah aku datang ke tempatmu.
Untuk menikmati segurat senyuman dan secangkir kopi
Agar aku dan kau bisa bicara lebih lama dari biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar